Jakarta (ANTARA) – Anggota DPR RI periode 2024–2029, Rieke Diah Pitaloka, menyoroti pentingnya integrasi antara lapangan kerja dan sistem pendidikan di Indonesia. Menurutnya, hal ini akan membantu masyarakat untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan pekerjaan yang akan mereka dapatkan di masa depan.
Rieke mengungkapkan harapannya agar pemerintah fokus pada penciptaan lapangan kerja yang terintegrasi dengan sistem pendidikan, dimulai dari tingkat SMA. Dengan demikian, para pelajar akan memiliki pemahaman yang jelas mengenai karir yang ingin mereka tekuni setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pengangguran di Indonesia saat ini. Rieke juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sebagai wakil rakyat guna mengawal program-program dan menyelesaikan permasalahan yang masih terjadi, terutama terkait dengan PHK yang cukup besar pada tahun 2024 dan kesulitan yang dihadapi generasi Z dalam mencari pekerjaan.
Legislator dari dapil Jawa Barat VII ini juga menekankan pentingnya penyesuaian pendidikan vokasi dan politeknik di Indonesia dengan kebutuhan industri saat ini. Hal ini sejalan dengan upaya Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam mengatasi persoalan PHK dan pengangguran dengan mengupayakan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mengurangi kesenjangan keterampilan antara pemberi kerja dan pencari kerja.
Ida Fauziyah menjelaskan bahwa pelatihan di BLK harus didesain sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, dan pihaknya terus melakukan transformasi untuk menghubungkan kebutuhan pemberi kerja dengan pencari kerja. Selain itu, Kemnaker juga menjalin kerjasama dengan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) untuk mempertimbangkan potensi ekonomi daerah dan perkembangan dunia usaha.
Upaya lain yang dilakukan Kemnaker adalah menjalin dialog intensif bersama pengusaha dan pekerja untuk menekan tingkat pengangguran. Menteri Ida juga mengimbau pengusaha untuk tidak mudah melakukan PHK karyawan, melainkan mencari berbagai opsi lain di tengah pelemahan perekonomian global.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat tercipta keselarasan antara pendidikan dan lapangan kerja di Indonesia, sehingga masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan yang mereka miliki. Semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua kalangan.